Siswa Harus Tingkatkan Budaya Penelitian

Pemerintah berharap kepada siswa SMA untuk terus meningkatkan budaya penelitian. Penelitian itu harus dilakukan secara berkesinambungan, sehingga dapat menghasilkan produk yang memberikan manfaat besar.
”Yang penting, mereka bisa merumuskan apa yang menjadi persoalan dan solusi dengan berbasis eksperimen. Dari situ perlu dilanjutkan lagi untuk sampai menghasilkan produk yang bisa sebagai produk akhir,” ungkap Menteri Pendidikan Nasional, Mohammad Nuh saat pembukaan Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI), di Gedung Kementerian Pendidikan Nasional, belum lama ini.
OPSI diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kemdiknas. Adapun tujuan diselenggarakannya OPSI untuk menyeleksi siswa yang memiliki bakat dalam bidang penelitian serta menumbuhkembangkan budaya meneliti sejak dini, khususnya di kalangan siswa SMA.
Dia mengatakan, penelitian yang sudah dilakukan oleh para siswa SMA itu menjadi bekal dasar untuk kemudian terus dikembangkan pada saat duduk di perguruan tinggi.
”Penelitiannya tidak boleh terhenti dan harus diteruskan adik kelas atau pada saat di perguruan tinggi. Itu harus dijadikan modal awal, sehingga sewaktu diterima di perguruan tinggi, mereka sudah punya penelitian yang tinggal diteruskan,” harap Mendiknas.
Membawa Manfaat
Menurut Nuh, penelitian harus didasarkan atas rasa keingintahuan akan dunia pendidikan, sehingga dapat menciptakan hasil yang membawa manfaat nyata. ”Seseorang yang mau meneliti harus mempunyai rasa penasaran intelektual, ini yang harus dibangun. Hasil karya siswa tidak kalah dengan mahasiswa. Itu menandakan kualitas penelitian semakin baik,” jelas Nuh.
Olimpiade tersebut didesain mengacu pada pola internasional, yakni dalam bentuk pameran dan presentasi. Proses tersebut diawali dengan pengiriman naskah oleh para peserta, yang dibagi dalam beberapa bidang penelitian, yaitu bidang IPS dan Humaniora, Sains Dasar, dan Sains Terapan.
Sementara itu, Direktur Pembinaan SMA Totok Suprayitno berharap para siswa semakin termotivasi untuk meneliti berbagai ilmu sesuai dengan minat dan bakatnya.
”Intinya untuk membangkitkan kegiatan dan minat pelajar SMA dalam melakukan penelitian. Untuk meneliti itu perlu rajin dan gemar membaca. Intinya kita ingin menyebarkan virus-virus penelitian ini kepada anak-anak,” ujar Totok.
Menurutnya, pemerintah daerah juga sudah berhasil memberikan rangsangan serta motivasi kepada para siswa untuk berkompetisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar